Kolase Foto Sikerja
simantab.com – Pada acara Marharoan Bolon di Nagori Silakkidir, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Rabu (10/07/2024), Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) hadir bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Simalungun, Ratnawati Sidabutar, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kehadiran mereka seharusnya menjadi momen merayakan kebersamaan, namun di balik kemeriahan tersebut, muncul suara keluhan dari masyarakat miskin yang merasa diabaikan.
Opung Lamena Sinaga (69), warga Simpang Huta Baru Nagori Silakkidir, berbicara kepada media dengan nada kecewa. Sambil menunjukkan kartu Sikerja, ia mengungkapkan bahwa sejak menerima kartu tersebut, dirinya belum pernah mendapatkan bantuan yang dijanjikan oleh pemerintah, baik dari Dinas Sosial maupun Nagori Silakkidir.
“Bupati dulu berjanji bantuan Rp50 juta, tapi sampai sekarang tidak ada bantuan apapun. Saya membawa kartu ini berharap mendapat penjelasan, tapi saya tidak bisa bertemu langsung dengan Bupati,” keluh Opung Lamena dalam bahasa Batak.
Keluhan serupa disampaikan oleh Opung Boru Simamora, yang merasa tidak diperhatikan oleh Pangulu Silakkidir, Heplin Marpaung, maupun Bupati RHS. Mereka mengaku tak pernah merasakan bantuan sosial, baik dari pusat, daerah, maupun nagori. Kekecewaan mereka semakin mendalam ketika bantuan yang ada tidak pernah tepat sasaran.
“Kami sakit hati dan kecewa,” tambah Opung Boru.
Saat dihubungi, Pangulu Silakkidir, Heplin Marpaung, memilih bungkam, sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Simalungun, Osnidar Marpaung, juga belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan serius menjelang Pilkada 2024, di mana RHS mencalonkan diri kembali. Program kartu Sikerja yang dijadikan salah satu janji kampanye di periode sebelumnya kini menjadi sorotan.
Mampukah RHS mempertahankan kepercayaan masyarakat Simalungun, atau justru ketidakpuasan ini akan menjadi hambatan bagi langkah politiknya ke depan?
