Menggali Makna Pancasila di Ende: Napak Tilas Megawati Soekarnoputri

simantab.com – Peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini diperingati dengan nuansa khusus oleh Presiden Indonesia ke-5 dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri. Pada Sabtu (1/6/2024), Megawati mengunjungi tempat bersejarah di Ende, kota yang menjadi saksi bisu lahirnya ideologi Pancasila.

Napak tilas yang dilakukan Megawati di Ende mengingatkan kembali betapa pentingnya kota ini dalam sejarah Indonesia. Ende menjadi tempat pengasingan Soekarno oleh pemerintah kolonial Belanda, yang akhirnya menjadi lokasi di mana Soekarno merenungkan dan merumuskan ideologi Pancasila.

Ende: Sakral dalam Sejarah Pancasila

Pengasingan Soekarno ke Ende terjadi akibat intensitas politik dan kritikan kerasnya terhadap pemerintah kolonial Belanda. Gubernur Jenderal Hindia Belanda Bonifacius Cornelis de Jonge memutuskan untuk mengasingkan Soekarno ke kota kecil yang sepi dan terpencil ini pada 28 Desember 1933. Dengan populasi hanya 5 ribu orang dan minimnya aktivitas politik, Ende menjadi tempat Soekarno berkontemplasi mendalam.

Kesepian yang Melahirkan Pancasila

Keterbatasan akses komunikasi di Ende—tanpa telepon atau telegraf, hanya bergantung pada dua kapal pos yang datang sebulan sekali—membuat Soekarno merasakan kesepian mendalam. Namun, kesepian inilah yang membuka ruang bagi Soekarno untuk merenung. Dalam otobiografinya “Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat” (1965), Soekarno menyatakan bahwa pengasingan ini memberinya kesempatan untuk mendekati rakyat jelata dan memahami keberagaman Indonesia.

Renungan di Bawah Pohon Sukun

Di bawah pohon sukun dekat rumahnya yang menghadap teluk, Soekarno sering melamun dan membiarkan pikirannya berkelana. Dari renungan inilah lahir nilai-nilai kehidupan yang kemudian menjadi dasar dari Pancasila. Ende, dengan segala keterbatasannya, justru menjadi tempat yang melahirkan ide besar tentang persatuan dan kesejahteraan bangsa.

Kini, meskipun pohon sukun bersejarah itu telah mati pada 1970-an, pemerintah menanam ulang pohon tersebut yang kini dikenal sebagai Pohon Pancasila. Kunjungan Megawati Soekarnoputri ke Ende bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga mengingatkan bangsa akan pentingnya merawat dan memahami nilai-nilai Pancasila yang menjadi perekat keberagaman Indonesia.

Dengan napak tilas ini, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus menghidupkan semangat Pancasila, yang lahir dari renungan mendalam seorang pemimpin di masa pengasingan. Ende tetap menjadi kota bersejarah yang menyimpan makna mendalam bagi perjalanan bangsa ini.

Iklan RS Efarina