simantab.com – Wang Yunhe (25), asal China, ditangkap di Singapura pada 24 Mei 2024 atas dugaan kegiatan hacking. Operasi penangkapan ini dipimpin oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dengan kerjasama kepolisian Singapura. Wang ditemukan memiliki 19 juta alamat protokol (IP) yang terhubung dengan botnet di rumahnya. Wang diajukan untuk diekstradisi pada 30 Mei 2024, seminggu setelah penangkapannya.
Kegiatan Cybercrime Wang Yunhe
Wang Yunhe dituding bekerja sama dengan banyak pihak dari 2014 hingga Juli 2022 dalam menyebarkan malware Botnet 911 S5 ke jutaan komputer di seluruh dunia. Botnet ini telah menginfeksi komputer di hampir 200 negara. Wang menjual akses ke komputer yang terinfeksi kepada penjahat dunia siber, yang kemudian menggunakan komputer tersebut untuk berbagai kejahatan, termasuk penipuan dan mata-mata.
Keuntungan Finansial dan Properti
Selama empat tahun, Wang Yunhe diduga menerima US$99 juta dari kegiatan cybercrime-nya. Uang hasil kejahatannya digunakan untuk membeli 21 properti yang tersebar di Amerika Serikat, St Kitts dan Nevis, Singapura, Thailand, China, dan Uni Emirat Arab. Wang tinggal di properti yang dimilikinya di Singapura, China, dan Thailand, serta mengoperasikan beberapa perusahaan di berbagai negara.
Keterlibatan dalam Bisnis
Wang Yunhe juga terlibat dalam berbagai bisnis, termasuk sebagai direktur di dua perusahaan: Gold Chick, sebuah perusahaan induk, dan Universe Capital Management, sebuah konsultan manajemen. Ia juga merupakan pemegang saham tunggal di pedagang grosir software Eternal Code, yang dihapus dari daftar pada 9 Januari 2023 setelah didirikan pada 30 Desember 2020. Aset lain milik Wang termasuk Ferrari F8 Spider 2022, rekening bank di CIMB dan Citibank Singapura serta bank-bank di Thailand, unit kondominium di Angullia Park, dan koleksi jam tangan Patek Philippe dan Audemars Piguet.