Strategi Pemerintah Atasi Pengangguran di Kalangan Anak Muda

Angka pengangguran naik dikalangan Gen Z dan tak sekolah di RI, (ilustrasi) 

 

simantab.com – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengumumkan tiga strategi utama untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di kalangan anak muda produktif yang tidak bekerja atau bersekolah. Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Chairul Saleh, mengungkapkan bahwa program kartu Prakerja, pemetaan lapangan kerja masa depan, dan dorongan untuk wirausaha menjadi fokus utama pemerintah dalam mengatasi isu ini.

 

1. Program Kartu Prakerja:

Program ini ditargetkan untuk lulusan baru yang belum mendapatkan pekerjaan. Chairul menegaskan bahwa program ini dapat menampung anak muda yang masuk kategori NEET (Not in Education, Employment, and Training).

 

2. Pemetaan Lapangan Kerja:

Pemerintah tengah melakukan kajian untuk memetakan pekerjaan yang berpotensi berkembang dan akan membutuhkan tenaga kerja dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Chairul menekankan pentingnya dialog konstruktif antara pemerintah dan industri dalam melakukan pemetaan ini.

 

3. Dorongan untuk Wirausaha:

Pemerintah mendorong anak muda untuk memulai usaha sendiri, termasuk startup digital. Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Eripson M. H. Sinaga, menyebutkan bahwa pemerintah telah mempermudah regulasi dan mendirikan inkubator bisnis di berbagai provinsi dan kota.

 

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) di Indonesia yang tidak memiliki kegiatan, dengan 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun berstatus NEET. Upaya pemerintah melalui ketiga strategi ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan produktivitas generasi muda Indonesia.

Iklan RS Efarina