Tekanan Darah Tinggi menduduki peringkat N0.1 diderita warga Pematangsiantar.
Pematangsiantar|Simantab – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar merilis data penyakit yang paling banyak diderita masyarakat sepanjang tahun 2024. Tekanan Darah Tinggi menduduki peringkat N0.1 diderita warga Pematangsiantar.
Data ini dihimpun dari Puskesmas di seluruh Kota Pematangsiantar. Tekanan darah tinggi atau Essential (Primary) Hypertension menempati urutan pertama total 5.881 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pematangsiantar, Misran menjelaskan, setelah tekanan darah tinggi, penyakit yang paling banyak ditemukan adalah Acute Nasopharingitis (common cold) dengan 5.764 kasus.
“Tekanan darah tinggi menjadi penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Pematangsiantar di tahun 2024. Pentingnya penerapan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah berbagai penyakit saat ini,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
Ia menjelaskan Common cold (flu) atau selesma merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan atas yang menimbulkan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan.
Misran menjabarkan selain kedua penyakit tersebut, Dinkes Pematangsiantar juga mencatat beberapa penyakit lain yang cukup banyak diderita masyarakat.
Seperti, Acute Upper Respiratory Infection, unspecified (ISPA) sebanyak 3.695 kasus. ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau mikroorganisme lainnya.
Kemudian, Dispepsia sebanyak 3.221 kasus. Dispepsia merupakan kondisi yang ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, seringkali disebabkan oleh asam lambung atau maag.
“Serta Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif sebanyak 1.936 kasus. CHF merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh,” tuturnya.
Sebagai perbandingan, Dinkes juga memberikan data penyakit yang mendominasi di tahun 2023. Pada tahun tersebut, influenza menduduki peringkat pertama dengan 12.807 kasus, diikuti oleh gastritis (peradangan pada dinding lambung) sebanyak 7.143 kasus, faringitis akut (radang tenggorokan) sebanyak 5.372 kasus, diabetes melitus tipe 2 sebanyak 4.528 kasus, dan dermatitis kontak alergi (DKA) sebanyak 3.592 kasus.
Melihat data tersebut, Misran mengimbau masyarakat untuk menerapkan PHBS. Antara lain dengan menjaga pola makan seimbang, beristirahat yang cukup, dan rutin berolahraga.
“Langkah-langkah ini penting untuk mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” pungkas Misran.(putra purba)