Dunia  

Tewasnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Tragis

simantab.com, Taheran – Dunia dikejutkan dengan berita duka tentang meninggalnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi, akibat kecelakaan pesawat yang terjadi pada Senin pagi waktu setempat. Pesawat yang membawa Presiden Ebrahim beserta beberapa anggota kabinetnya jatuh di kawasan pegunungan, sekitar 100 kilometer dari Teheran.

Sumber resmi pemerintah Iran mengungkapkan bahwa pesawat mengalami gangguan teknis tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Mehrabad. Tim penyelamat yang segera dikerahkan ke lokasi kecelakaan tidak menemukan korban selamat.

Iran segera mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari sebagai penghormatan terakhir untuk Presiden Ebrahim. Selama masa berkabung, seluruh kantor pemerintahan, sekolah, dan institusi lainnya akan ditutup.

Presiden Ebrahim Raisi dikenal sebagai pemimpin yang berusaha memperbaiki hubungan antara Iran dan negara-negara Barat. Salah satu pencapaiannya yang signifikan adalah perannya dalam perjanjian nuklir Iran pada tahun 2015, meskipun kesepakatan tersebut mengalami kendala setelah Amerika Serikat menarik diri pada tahun 2018.

“Kami berduka atas kehilangan Presiden Rouhani. Dia adalah pemimpin berdedikasi, dan kami berharap hubungan antara negara kami dapat terus membaik demi perdamaian global.” Presiden Amerika Serikat – Joe Biden.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan duka cita mendalam dan mengajak rakyat Iran untuk bersatu di masa sulit ini.

“Presiden Ebrahim Raisi adalah patriot sejati yang telah berjuang untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Kita harus melanjutkan perjuangannya,” ujar Khamenei.

Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden tragis dalam sejarah penerbangan Iran, sering kali terkait dengan sanksi internasional yang membatasi pembelian suku cadang dan perawatan pesawat. Penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini.

Kepergian Presiden Ebrahim Raisi meninggalkan tantangan besar bagi Iran dalam menentukan pemimpin baru yang mampu melanjutkan kebijakan dan visi almarhum presiden. Wakil Presiden Mohammad Mokhber diperkirakan akan mengambil alih tugas sementara hingga pemilihan presiden baru diadakan.

Iklan RS Efarina