Warga Dairi Tolak Sosialisasi Perusahaan Tambang Milik Bakrie

Dairi – Puluhan warga melakukan aksi menolak sosialisasi perusahaan tambang milik keluarga Aburizal Bakrie, PT Dairi Prima Mineral (DPM) di Balai Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara pada Rabu (19/5/2021).

Aksi ini adalah bentuk penolakan terhadap PT DPM yang sudah puluhan tahun hadir di sekitar desa mereka. 

Peserta aksi membacakan pernyataan sikap, gelar spanduk dan poster di sekitar Balai Desa Bongkaras. 

Desa Bongkaras adalah salah satu areal tambang PT DPM atau ring satu. Bongkaras sangat kaya dengan hasil bumi pertanian, di antaranya gambir, durian, dan jeruk purut. 

Pada tahun 2012 di masa eksplorasi, di perbukitan Sikalombun terjadi kebocoran limbah yang menewaskan ikan mas warga dengan ganti rugi Rp 200.000  dan sejak itu menurut pengakuan warga untuk membibit ikan mas menjadi sulit. 

Banjir bandang pada tahun 2018 juga menewaskan enam orang warga, satu orang bahkan tidak ditemukan sampai hari ini. 

BACA JUGA

Beberapa warga berjuang untuk mempertahankan hak atas ruang hidupnya. Mereka sudah banyak melakukan diskusi dan belajar potensi bahaya tambang selama ini. 

Tidak berharap bekerja atau iming-iming apapun dari PT DPM. Bagi mereka masa depan anak cucu, air, tanah dan hutanlah yang menyangga kehidupan mereka puluhan tahun. 

Perwakilan warga Darwin Situmorang mengatakan, mereka sudah puluhan tahun hidup dengan tenang, damai dan sejahtera dari hasil pertanian.

Menghasilkan padi, ikan mas, gambir, anggir (jeruk purut), coklat, pinang, kopi, manggis, duku dan durian. 

Bisa menyekolahkan anak-anak sampai kuliah selama ini dari hasil pertanian dan bukan dari hasil tambang. 

“Kami makan bukan dari  tambang. Kami menolak PT DPM karena Dairi berada di daerah patahan gempa yang dilewati patahan Toba, patahan Bahorok dan patahan Lae Renun dengan resiko tertinggi di dunia,” katanya. 

Masyarakat, kata Darwin, menolak pembangunan bendungan limbah di lokasi tanah yang tidak stabil di Dusun Sopokomil. 

Masyarakat Bongkaras tidak ingin kehilangan sumber air, yakni  Sikalombun 1, Sikalombun 2, Batu Hapur dan Lae Salapsap, yang digunakan untuk air minum, mandi dan memasak serta untuk irigasi pertanian.

“Kami  menolak PT DPM karena kami tidak menginginkan kebocoran limbah pada tahun 2012 yang menewaskan ikan mas kami tidak terulang kembali, tidak setuju kampung kami menjadi areal tambang sesuai peta areal PT DPM  dan kami ingin hidup selamat dan sejahtera selama-lamanya di Desa Bongkaras,” ungkapnya.()

Iklan RS Efarina