Viral Jalan berlumpur di Kabupaten Simalungun.(f.ist/simantab)
simantab.com – Kondisi jalan tanah dan berlumpur di Desa Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, wilayah Raya, Kabupaten Simalungun, memicu keluhan warga.
Mereka menyampaikan protes melalui video yang diunggah ke Facebook, berharap agar pemerintah pusat dan Kabupaten Simalungun segera menindaklanjuti.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa wanita melewati jalan berlumpur yang menanjak, tampak berhati-hati agar tidak terjatuh.
Video ini pertama kali diposting oleh Lastiar Manurung, yang membagikan ulang video milik Mawi Nirwana. Pada keterangan, mereka menjelaskan bahwa perjalanan ke Simalungun dilakukan untuk menghadiri pesta.
“Liburan anak sekolah kemarin, kami ke Sipahutar, Balige, Samosir, dan Tigaras. Jalan ke Sipahutar lebar dan bagus, ke Balige juga mulus, ke Kaldera Sibisa licin, di Samosir? Mantap! Bahkan pinggirnya makin lebar dan mulus.
Begitu tiba di Tiga Ras, jalan dari pelabuhan sempit dan berlubang. Kami naik HiAce, teman-teman bilang: ini di mana, kok jalannya begini? Seram sekali.
Jawabku: kalau kalian sudah masuk jalan jelek, artinya kalian sudah di Kabupaten Simalungun. Kabupaten Simalungun itu seperti anak tiri, ya. Atau memang jalannya harus jelek terus, supaya kata ‘LUNGUN’ makin terasa.”
Postingan itu kemudian ramai dikomentari warga Simalungun, yang menyebut kondisi jalan di daerah ini sering viral, tetapi tak ada perbaikan, terutama di jalan kabupaten.
“Sering viral, bang, jalanan Simalungun ini. Tapi kayak mustahil diperbaiki. Di kampung kita, jalan ke ladang sudah beton, ke Sionggang bolak-balik diaspal ulang. Di kampung mertuaku, 15 tahun jalan kubangan dalam nggak tersentuh, padahal jalan provinsi,” tulis Lastiar, Senin (30/9/2024).
Warga lain juga menambahkan bahwa kondisi jalan rusak ini pernah diviralkan oleh petarung MMA, Jeka Saragih.
“Inilah yang diperjuangkan Jeka Saragih. Dia sampai rela jadi konten kreator perkembangan jalan di Simalungun, berhenti jadi atlet MMA, dan bahkan sindiran saat pulang ke kampungnya tak disambut Pemda, membuatnya merasa perlu menyuarakan kepada dunia bahwa banyak jalan di Simalungun yang rusak,” tulis Bruri Pardiono.