Mulyono: Dari Nama Viral ke Isu Panas Pilgub Jabar 2024

Peringatan darurat Indonesia menyeret nama nama Mulyono. (foto: X) 

simantab.com – Nama “Mulyono” baru-baru ini menjadi viral di media sosial dan bahkan trending topic di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Nama ini mencuat ke permukaan setelah Ketua DPP PDIP Jawa Barat, Ono Surono, menyatakan bahwa pencalonannya sebagai calon gubernur Jawa Barat 2024 dihalangi oleh pihak berkuasa yang ia sebut sebagai “Mulyono.”

Pernyataan Ono ini memicu berbagai spekulasi, termasuk dari Anies Baswedan, yang mengomentari isu tersebut. Meskipun Anies tidak ingin berspekulasi tentang siapa sebenarnya Mulyono yang dimaksud, ia menegaskan bahwa Ono Surono pasti tahu lebih banyak karena Ono adalah bagian dari PDIP.

Ono sendiri hanya menjawab secara tegas bahwa yang menghalangi pencalonannya adalah “Mulyono dan geng,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Di media sosial, banyak warganet yang kemudian mengasosiasikan nama “Mulyono” dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini disebabkan oleh dugaan bahwa “Mulyono” adalah nama kecil Jokowi, meskipun tidak ada konfirmasi resmi mengenai hal ini.

Asosiasi ini ternyata memiliki dasar sejarah. Dalam buku “Jokowi Menuju Cahaya” karya Alberthiene Endah yang diterbitkan pada tahun 2018, disebutkan bahwa Jokowi, yang lahir di Surakarta pada tahun 1961, awalnya diberi nama “Mulyono” oleh orang tuanya. Namun, karena sering sakit-sakitan, sesuai dengan tradisi Jawa, namanya kemudian diganti menjadi Joko Widodo untuk menghindari nasib buruk.

Polemik tentang “Mulyono” ini menjadi cermin dari dinamika politik Indonesia, di mana isu-isu sensitif dan rumor dengan cepat menyebar di media sosial, sering kali tanpa verifikasi yang jelas. Sementara itu, banyak yang menggunakan momen ini sebagai kesempatan untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Jokowi di akhir masa jabatannya. (mcd)

Iklan RS Efarina