Simantab – Polres Pematang Siantar menangani 196 kasus dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Toba 2023.
Kapolres Siantar AKBP Fernando menjelaskan, Operasi Pekat bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit masyarakat, seperti perjudian, premanisme, kejahatan jalanan, prostitusi, pornografi, miras, balap liar dan penggunaan knalpot blong.
Fernando yang didampingi Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung dan Kasi Humas AKP Rusdi Ahya menjelaskan, dari 196 kasus yang ditangani, terdiri dari 2 kasus prostitusi dengan 4 pelaku yang diingkus dari salah satu hotel di Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba.
Kemudian, kasus premanisme dengan modus parkir liar dan perbaikan jalan, yakni 47 kasus dengan 47 pelaku yang diringkus.
“Terhadap pelaku kasus prostitusi dan premanisme, diberikan pembinaan,” kata Fernando.
Selanjutnya, sambung Fernando, 3 kasus perjudian online dan non online, seperti judi tebak angka dan transaksi chip Higgs Domino.
“Tiga pelaku perjudian diberikan sanksi pidana yang saat ini dalam tahap proses penyidikan,” jelas Fernando.
Sementara itu, 164 unit sepeda motor berknalpot blong atau knalpot bukan Standar Nasional Indonesia (SNI) diamankan saat rajia Pekat Toba 2023.
“Seluruh pemilik sepeda motor tetap dapat mengambil sepeda motor dengan proses dan prosedur yang telah kita buat,” ujarnya.
Dalam proses pengambilan sepeda motor yang terjaring rajia, pemilik harus membawa surat-surat kendaraan dan membawa knalpot standar dari kendaraan tersebut.
Fernando pun mengimbau agar masyarakat dapat menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Siantar.
“Semua ini kami lakukan guna menciptakan situasi kondusif dan nyaman pada bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” pungkasnya.