Drama Mafia Tanah di Pematangsiantar: Unjuk Rasa Warga, Peran Mantan Lurah, dan Bantahan Lilis Batubara

Unjuk rasa warga Gurilla dengan membawakan poster/spanduk dan menyeret mantan Lurah Azis Jaffar dan tuduhan mafia tanah. 

 

 

simantab.com — Belasan warga dari Kelurahan Gurilla, Pematangsiantar, melakukan unjuk rasa di Kantor ATR/BPN Pematangsiantar dan DPRD Pematangsiantar pada Jumat (21/6/24).

Mereka mengaku tertipu oleh mafia tanah yang mengklaim sebagai panitia pengadaan lahan tol Tebingtinggi-Pematangsiantar.

 

Pada pertengahan Februari hingga April 2023, 18 kepala keluarga diundang bertemu dengan MRS dan Lilis Batubara di sebuah kafe. Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh mantan Lurah Gurilla, Azis Jaffar, warga menyetujui harga Rp30 juta per rante untuk melepaskan tanah mereka.

 

Mantan Lurah Gurilla, Azis Jaffar, mengakui kehadirannya dalam pertemuan tersebut namun menolak bahwa ada pengakuan dari MRS dan Lilis Batubara sebagai tim pengadaan lahan tol.

 

“Seingat saya waktu itu, hanya menandatangani dokumen sebagai pengawasan fisik tanah,” ujar Azis.

 

Azis juga menekankan bahwa tidak ada transaksi yang terjadi di hadapannya, intinya bukan sebagai bagian dari tim pengadaan lahan.

 

Sementara itu, Lilis Batubara dengan tegas membantah tuduhan sebagai mafia tanah dan menyangkal adanya pertemuan serta transaksi jual-beli dengan warga Gurilla.

 

“Tidak pernah terlibat dalam kegiatan semacam itu,”ucap Lilis.

 

Iklan RS Efarina