Mundurnya Pimpinan IKN: Perbedaan Pandangan dan Fokus Baru

Presiden Jokowi didampingi Kementrian PUPR dan Kepala Otorita IKN.(Dok.Kementrian PUPR) 

 

simantab.com – Pengunduran diri Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe hanya sebulan sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai berkantor di IKN pada Juli, menuai sorotan luas. Kedua pimpinan tersebut memutuskan mundur pada 3 Juni 2024 dengan alasan pribadi, sebagaimana disampaikan oleh Jokowi.

“Kami sudah menanyakan kepada Pak Bambang dan Pak Dhony, dan mereka menyampaikan alasan pribadi,” kata Jokowi saat meninjau lokasi Lapangan Upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di IKN, Kamis (6/6/2024).

Jokowi juga mengungkapkan bahwa Bambang telah diberikan posisi baru untuk mengurus kerja sama internasional bagi IKN, memanfaatkan pengalaman internasionalnya untuk mempercepat pembangunan ibu kota baru tersebut. Namun, Dhony saat ini belum diberikan jabatan khusus lagi. Jokowi menegaskan bahwa pengunduran diri mereka tidak akan mempengaruhi arus investasi asing ke IKN.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan turut memberikan tanggapan, menyatakan bahwa proyek pembangunan dan investasi di IKN tetap berjalan tanpa kendala, meskipun ada masalah pada kepemimpinan sebelumnya.

“IKN tidak ada masalah, yang masalah adalah pimpinannya. Investasi pembangunan semuanya berjalan lancar,” tegas Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Luhut juga menambahkan bahwa masalah-masalah yang sebelumnya ada di IKN telah diselesaikan, dan para investor kini menunjukkan apresiasi serta kesiapan untuk menanamkan modal dalam proyek tersebut.

Mundurnya dua pimpinan utama IKN ini menyoroti dinamika dan tantangan dalam realisasi proyek ambisius ibu kota baru, sekaligus membuka peluang bagi restrukturisasi kepemimpinan yang lebih kuat dan terfokus.

Iklan RS Efarina