Patut Diapresiasi, Andre Doloksaribu Bangun Komunitas Belajar Dari Bekas Kandang Ayam

Anak-anak Kurang Mampu Belajar Gratis di Sikkola Rakyat Indonesia

Andre Doloksaribu Foto Bersama Dengan Anak-anak Didiknya

Pendidikan merupakan hal sangat penting bagi suatu bangsa. Salah satu kriteria negara disebut sebagai negara maju adalah kualitas pendidikan yang memadai.

Sayangnya, Indonesia masih menghadapi berbagai masalah kesenjangan pendidikan hingga saat ini termasuk salah satunya di lingkungan Starban, Kecamatan Medan Polonia, Provinsi Sumatera Utara.

Aspek dasar pemenuhan pendidikan di daerah terseebut masih tergolong sangat direndah dengan dibuktikan anak-anak yang putus sekolah sehingga menyebabkan anak-anak usia sekolah ini kesulitan dalam hal membaca dan menulis.

Tak hanya itu, tingkat pendapatan penduduk setempat yang mayoritas menengah kebawah menjadi faktor anak-anak tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Salah satu komunitas belajar kota Medan yang didirikan oleh Andre Tubecardo Doloksaribu yaitu Sikkola Rakyat mencoba memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak di daerah Starban baik yang sudah putus sekolah atau pelajar SD dan SMP secara cuma-cuma.

“Ini adalah komunitas belajar yang awalnya saya dirikan karena kasihan melihat adik-adik disini, masih banyak yang belum bisa membaca dan menulis, menghitung.” Ujar Andre saat diwawancara

Lebih lanjut dikatakan oleh Andre, awal pendirian tempat belajar memanfaatkan bekas kandang ayam milik warga untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) sedangkan untuk para tenaga pengajar adalah pemuda pemudi kota Medan yang secara sukarela ingin berkontribusi melalui transfer ilmu kepada anak-anak sikkola rakyat.

Walaupun berada di kota Medan, akses jalan menuju lingkungan Starban tempat Sikkola Rakyat Indonesia melakukan kegiatan pengajaran terbilang cukup memprihatinkan dikarenakan lokasinya yang berada di pinggir sungai, sehingga harus menyeberang menggunakan rakit.

Andre Doloksaribu selaku founder Sikkola Rakyat Indonesia terus memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh tenaga pengajar agar tetap mengabdi untuk anak-anak Starban.

Ia pun berharap akan perhatian dari pemerintah atau orang-orang yang peduli pada pemajuan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat seperti di daerah Starban ini agar terjadi pemerataan akses pendidikan dan kemandirian ekonomi masyarakat, dengan demikian angka putus sekolah karena faktor ekonomi dapat diminimalisir sejak dini.

“Saya berharap kedepannya, Sikkola Rakyat Indonesia tetap menjadi wadah bagi anak-anak untuk mendapatkan pembelajaran gratis. Sehingga tidak ada lagi yang namanya tidak bisa membaca atau menulis karena keterbatasan ekonomi. Dan saya juga berharap akan ada kolaborasi dari pihak-pihak yang ingin bekerja sama dengan kami” Ujar Andre dengan mengungkapkan harapan kedepannya.

Iklan RS Efarina