Simantab – Baru sepekan menerima penghargaan BUMD Awards, Perumda Tirta Uli Kota Siantar diterjang masalah serius. Mutu pelayanan yang bikin kecewa terungkap ke publik. Susanti pun diminta bertanggungjawab.
BUMD Awards merupakan ajang penilaian kinerja badan usaha milik daerah seperti Perumda Tirta Uli. Dimana mulai dari kinerja dan kualitas pelayanan yang diberi ke masyarakat menjadi salah satu yang dinilai.
Pun, seperti apa kondisi sebenarnya pelayanan dalam penyaluran air ke rumah warga akhirnya diungkap Ros, warga Jalan Melati, Kecamatan Siantar Barat.
“Bagaimana mungkin perusahaan ini dinilai berkinerja baik padahal menyalurkan air dengan baik saja belum mampu. Kalo sudah begini yang ada bikin kita emosian,” katanya, Senin (1/4/2024).
Dikatakannya, kondisi air macet dirasakannya bukan pertama kali. Tetapi, kejadian sekitar dua hari lalu yang menurutnya persoalan serius. Dimana, saat memutar keran air sama sekali tak keluar, melainkan angin.
“Bisa-bisanya di situ mau sahur air gak jalan. Bukan air yang keluar waktu itu tapi angin. Kan sudah kelewat batas Perumda ini. Walikota harus tau bertanggungjawab sebagai pelayan masyarakatnya,” sebutnya.
Keluhan air macet juga disampaikan warga lain. Ewin yang menetap di Jalan Merdeka. Menurutnya kasus air gak lancar juga dialaminya beberapa hari belakangan. “Sudah lima hari belakangan ini mengula. Hidup tapi airnya kecil sekali. Jadi ga naik sampai ke lantai dua,” katanya.
Terkait air macet, Plt Dirut Perumda Tirta Uli Arianto tak merespon meski sudah disodori bukti rekaman video.
Persoalan dsitribusi air macet merupakan tantangan peinting bagi petinggi Perumda Tirta Uli. Kalau roket saja bisa naik ke angkasa, masa menaikkan debit air saja tidak bisa.
Hal itu disampaikan Walikota Susanti ketika melantik Arianto sebagai direktur umum Perumda Tirta Uli pada Oktober 2024. Arianto kini merangkap sebagai P
lt direktur utama.