Tambang Liar di Siantar Digerebek Polisi, 6 Diamankan

Simantab – Sejumlah pekerja tambang ilegal di Pematangsiantar pontang panting melarikan diri pasca digerebek petugas Kepolisian Daerah Sumatera. Enam orang berhasil diamankan petugas.

 

Penggerebekan oleh Ditreskrimsus di lahan tambang belakangan diketahui milik marga Pardede berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa (27/2/2024).

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lahan pertambangan tersebut tidak mengantongi izin, bahkan sudah beberapa kali disegel dan mendapat teguran pemberhentian operasi dari pihak pemerintah maupun aparat penegak hukum setempat namun tidak ditolerir.

 

Pantauan di lokasi, tampak tumpukan material hasil galian C area pertambangan, termasuk alat berat yang digunakan.

 

Sepasukan petugas Ditreskrimsus berpakaian preman yang tiba di lokasi membuat sejumlah pekerja tambang kocar kacir. Beberapa dari mereka tampak melarikan diri mengetahui kedatangan aparat kepolisian.

 

Di lokasi tambang suasana sempat memanas akibat pemilik pertambangan melawan ketika hendak dilakukan penahanan.

 

Petugas kepolisian berhasil mengamankan 6 orang pekerja berikut barangbukti 1 unit alat berat eskavator serta 1 unit dump truk.

 

Salah seorang petugas ketika ditanyai menyebutkan bahwa penangkapan itu berdasarkan laporan dari masyarakat atas pertambangan ilegal yang sudah cukup lama beroperasi.

 

“Setelah kita introgasi pemilik pertambangan galian C ini tidak dapat menunjukkan izin eksplorasinya. Berartikan ini ilegal yang merugikan negara dan merusak alam. Atas dasar tersebut, kita menahan 6 orang tersangka, 1 unit alat berat eskavator dan 1 unit dumb truck. Tersangka dan barangbukti akan kita bawa ke Mapoldasu untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

 

Selanjutnya, tampak lima pria berpakaian sipil mengaku dari Poldasu, sedang berada di lokasi tambang. Salah satu dari mereka menyebut, penggrebekan dipimpin oleh Kanit (Kepala Unit) bernama Muliadi. Ia mengarajkan jurnalis untuk menemui Muliadi di Kompi B Brimob Siantar.

 

Sedangkan keberadaan mereka yang masih di lokasi tambang liar, guna menunggu operator alat berat agar alat berat tersebut dapat dibawa untuk diamankan.

 

“Sekarang mereka (petugas) menunggu supir yang bisa membawa alat berat ke Brimob,” ucap pria lainya.

Iklan RS Efarina